RAJA RAJA KERAJAAN DEMAK

Raden Patah - Raja Pertama Kerjaan Demak
Raja Pertama
Sumber gambar : sejarah-negara.com
Raden patah bergelar Sultan Syah Alam Akbar al-Fatah (1455–1518), adalah pendiri dan Raja Demak pertama dan memerintah tahun 1500-1518. Menurut kronik Tiongkok dari Kuil Sam Po Kong Semarang, ia memiliki nama Tionghoa yaitu Jin Bun tanpa nama marga di depannya, karena hanya ibunya yang berdarah Tionghoa. Jin Bun artinya orang kuat. Nama tersebut identik dengan nama Arabnya "Fatah (Patah)" yang berarti kemenangan.
Menurut kronik Tiongkok, Jin Bun alias Raden Patah meninggal dunia tahun 1518 dalam usia 63 tahun dan dimakamkan si Masjid yang didirikannya, yaitu Masjid Agung Demak. Beliau juga merupakan pangeran yang merupakan salah satu pahlawan nasional indonesia. Ia digantikan Yat Sun sebagai raja selanjutnya, yang dalam Babad Tanah Jawi bergelar Pangeran Sabrang Lor.
Pada masa pemerintahannya yaitu pada tahun 1479 ia meresmikan Masjid Agung Demak sebagai pusat pemerintahan. Ia juga memperkenalkan pemakaian Salokantara sebagai kitab undang-undang kerajaan. Kepada umat beragama lain, sikap Raden Patah sangat toleran. Kuil Sam Po Kong di Semarang tidak dipaksa kembali menjadi masjid, sebagaimana dulu saat didirikan oleh Laksamana Cheng Ho yang beragama Islam.
Sumber: id.wikipedia.org

Pati Unus - Raja Kedua Kerajaan Demak
Pati Unus
Sumber gambar: geni.com

Dalam tradisi Jawa, Pati Unus atau Adipati Unus atau Yat Sun (1488–1521) adalah raja Demak kedua, yang memerintah dari tahun 1518 hingga 1521. Pati Unus bernama asli Raden Abdul Qadir. Ia adalah menantu Raden Patah, pendiri Demak. Menurut Tome Pires pada tahun 1513, Pati Unus berusia 25 tahun dan telah selesai menyerbu Malaka pada serangan pertama. Pada tahun 1521, Pati Unus memimpin penyerbuan kedua ke Malaka melawan pendudukan Portugis. Pati Unus gugur dalam pertempuran ini, dan digantikan oleh adik (ipar)-nya, raja Trenggana.

Pati Unus dikenal sebagai panglima perang yang gagah berani. Ia pernah memimpin perlawanan terhadap Portugis di Malaka saat usia 17 tahun. Pati Unus terkenal dengan sebutan Pangeran Sabrang Lor karena keberaniannya dalam peristiwa melawan Portugis. Arti sabrang adalah menyeberang dan Lor berarrti Utara, karena beliau pernah menyeberangi Laut Jawa menuju Malaka untuk melawan Portugis.meninggal pada tahun 1521, Demak.
Sumber: kompas.com dan id.wikipedia.org


Sultan Trenggono - Raja Ketiga Kerajaan Demak
Trenggana alias Tung Ka Lo atau Pate Rodim (lahir: 1483; wafat: 1546) adalah raja Demak ketiga, yang memerintah tahun 1505-1518, kemudian tahun 1521-1546. Di antara kedua masa takhta tersebut, Demak dipimpin Trenggana (Pate Rodim), adik Pati Unus dari Jepara. Trenggana menikah dengan putri dari bupati Palembang Arya Damar (ayah dari Kin San/Raden Kusen). Di bawah Trenggana, wilayah kekuasaan Demak meluas sampai ke Jawa Timur.
Gelar "Sultan" yang diberinya dalam tradisi Jawa sebetulnya belum disandang pada masa itu. Di Jawa, penguasa yang pertama memakai gelar "Sultan" adalah Pangeran Ratu dari Banten, tahun 1638. Sultan Trenggana meninggal pada tahun 1546 dalam suatu pertempuran penaklukan Pasuruan.
Sumber: id.wikipedia.org

Comments