Masa Keemasan
Setelah kematian yang tak terduga dan syahidnya Raja Demak II yaitu Pati Unus. Kerajaan Demak akhirnya memutuskan mengangkat adik dari Pati Unus yang juga anak dari raja Demak I yaitu Sultan Trenggono. Sultan Trenggono menjabat dari 1521-1546.
Dibawah kekuasaan Sultan Trenggono kekuasaan Kerajaan Demak menjadi hebat. Sultan Trenggano berhasil menguasai Sunda Kelapa setelah merebutnya dari Kerajaan Padjajaran. Raja Demak ini juga berhasil menghalau pasukan Portugis pada tahun 1527. Pada tahun yang sama berhasil menguasai Tuban, Surabaya dan Pasuruan. Pada tahun 1529 meluaskan kekuasaan dengan menaklukkan Madiun. Tahun 1545 menguasai Malang dan Blambangan.
Pada tahun 1546, Sultan Trenggono meninggal saat penaklukkan di Panarukan. Sultan Trenggono memanggil para panglima perang untuk membahas taktik. Pada saat itu pasukan Sultan Trenggono sudah mengepung Panarukan selama tiga bulan tetapi belum berhasil merebut kota. Saat itu putra Bupati Surabaya yang berusia 10 tahun ikut dalam rapat. Saat itu Sultan Trenggono tidak terlalu diperhatikan oleh anak tersebut. Sultan Trenggono pun marah dan memukulnya. Secara refleks anak tersebut mengambil pisau dan menikam Sultan Trenggono.
Sepeninggal Sultan Trenggono. Kerajaan Demak diperintah oleh Raden Mukmin. Raden Mukmin dalam memerintah tidak terlalu memiliki keahlian politik. Bahkan cenderung sebagai ahli agama. Oleh karena itu Banten, Cirebon, Surabaya dan gresik lepas dari Kerajaan Demak dan membangun kerajaan sendiri.
Raden Mukmin memiliki ambisi meluaskan kekuasaan ayahnya tapi sangat sulit karena pengetahuan politiknya yang kurang. Sehingga pada saat itu pusat kerajaan dipindahkan ke Prawata. Makanya beliau lebih dikenal dengan sebutan Sunan Prawoto. Dipindahkannya pusat pemerintahan ini maka mulailah masa Demak Prawata.
Copyright :
https://sejarahlengkap.com/indonesia/kerajaan/sejarah-kerajaan-demak
Comments
Post a Comment